Pesan
verbal dan pesan nonverbal dalam proses komunikasi
Pada setiap kegiatan komunikasi,
pesan verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan,
keduanya secara bersama-sama menciptakan suatu makna.
·
Pesan Verbal
Pesan verbal adalah pesan yang
berbentuk lambang-lambang bahasa atau kata-kata baik yang disampaikan
secara lisan maupun tertulis.
Prinsip dasar :
1. Setiap orang punya makna
sendiri;
2. Makna pesan tergantung pada
konteksnya;
3. Pesan dipengaruhi oleh
budaya;
4. Bahasa selalu memiliki makna
denotatif dan konotatif.
Sembilan Prinsip Verbal
Kesembilan prinsip merupakan
esensial dari interksi verbal yang menjelaskan apa, bagaimana dan aspek
penting dalam interaksi verbal. Prinsip-prinsip diatas untuk menganalisis
interaksi verbal.
Tokoh-tokohnya : R.
Pittenger, C Hochett, John Ranch
Sembilan
Prinsip adalah :
1. Immenent
Reference
Bahasa manusia dapat membuat referensi masa lalu atau
yang akan datang. Manusia bicara tentang hal-hal yang tidak saat ini dan
tidak disini, dengan membuat refernsi pada masa sekarang.
2. Determinasi
Kata-kata selalu mengkomunikaikan sesuatu dan
mempunyai alasan mengapa kata itu digunakan. Dalam situasi interaksional
kita mengatakan atau tidak mengatakan. Menurut Watzlawick Jackson dan Bewin
dalam bukunya “ Pragmatig of Human Communication.” Orang mustahil tidak
mengkomunikasikan sesuatu baik kata maupun diam, konsekuensinya adalah jika
menganalisis untuk mempertanyakan alasan suatu kata atau atas kediaman.
3. Contrast
and the working prinsiples of rassonable alternatif.
Ada dua syarat agar sesuatu signal/tanda mampu
mengkomunikasikan suatu informasi :
a. penerima
harus tidak secara pasti mengetahui
signal mana yang akan dikomunikasikan .Jawaban ya/tidak tapi alasannya apa.
b. penerima
harus dapat mengenali signal apa yang mereka terima setelah disampaikan.
C A T = ket kucing bukan det kita
dapat membedakan antara C dan D
4. Recurrence/cenderung
Orang cenderung untuk bercerita tentang dirinya apa yang berarti baginya dengan
berbagai cara, bagaimana mereka mempersepsi diri sendiri yang mereka
sukai/tidak tentang sesuatu.
5. Relativity
of signal and write
Relatif apakah tanda itu sebagai informasi atau
noise. Informasi dapat merupakan signal dalam konteks tertentu, namun juga
dapat sebagai noise dalam konteks lain dan bagi orang lain.
Misal : Batuk
--------------- noise atau tanda bagi yang mau nyontek.
6. Reinforcement/packing
Dalam berinteraksi pesan-pesan ditransmisikan secara
stimulan berbagai channel melalui mekanisme, tubuh, relasi dengan ruang dan
waktu untuk mempersentasikan pesan-pesan kita dalam suatu paket. Verbal
didukung non verbal.
7. Adjustment
Komunikasi dapat terjadi bila peserta mempunyai
kesamaan signal. Beda bahasa komunikasi tidak sampai.
8. Priority
Dalam memahami dan menganalisis pesan verbal kita
harus memulai interaksi itu sendiri pada perilaku yang tampak, dengan cara
itu kita dapat menghadapi pertanyaan tentang, tujuan, motivasi, proses
mental dsb. (tingkah laku)
9. The
Forest and The Trees
Kita melihat seluruh pembicaraan, dan kita dapat
memilih makna pembicaraan yang disampaikan.
·
Pesan Nonverbal
Pesan nonverbal adalah pesan
yang disampaikan dalam proses komunikasi yang disampaikan melalui lambang
selain kata-kata atau bahasa, yaitu dalam bentuk bahasa isyarat, ekspresi
wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian, kontak mata, ekspresi wajah, gerakan
anggota tubuh, waktu, ruang, jarak, penampilan dokumen bisnis, penampilan
seseorang, dan lain-lain
Ragam bentuk berdasarkan mediumnya:
1. Body language: gerakan dan bentuk fisik.
2. Facial: ekspresi wajah.
3. Mata: kontak dan fokus.
4. Ruang: Jarak antar pelaku.
5. Artefak: penampilan dan dekorasi.
6. Sentuhan: dominasi dan kedekatan.
7. Paralanguage: pilihan kata dan intonasi
8. Diam komunikasi
9. Pemilihan dan alokasi waktu
10. Aroma dan wewangian
Menurut
Randall P. Harrisan, klasifikasi tanda-tanda nonverbal terbagi dalam empat
kategori :
a. Performance
Codes : dimana tanda nonberbal muncul dari bodily actions, facial
expretions, eye movements, gestures, body posture, facial contact,
oflaction, dan sub kategori
khusus dari performance codes adalah paralinguistic
phenom seperti sighs (keluh
kesah), yawns (menguap), laughter (tertawa), grunts (dengkur) dan sebagainya.
b. Artifactual
Codes : seperti manipulation of
dress, kosmetik (make-up),
perlengkapan, obyek seni, simbol status, arsitektur, dan sebagainya.
c. Mediational
Codes : nonverbal muncul dari seleksi, aransemen, penemuan media, contohnya
: editor pengatur foto, colour atau hitam putih, produser film memilih
close-up atau long shoot, atau dengan menambah sound effect, musik dan
sebagainya.
d. Contextual
Codes : tanda non verbal muncul pada waktu dan tempat tertentu dari sistem
komunikasi dalam penggunaan atau pengaturan artifaktual code oleh
komunikator.
Klasifikasi
pesan nonverbal menurut Duncan ada enam jenis :
1. Kinesik
2. paralinguistik
3. proksemik
4. oflaksi
5. sensitivitas
kulit
6. artifaktual
Fungsi dari komunikasi (pesan) Nonverbal
Menurut
Mark L. Knapp (1972, : 9-12)
menyebutkan fungsi dari pesan nonverbal :
a. Repetisi
Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara
verbal, misal anda sudah bilang setuju tapi disertai anggukan kepala.
b. Subtitusi
Menggantikan lambang-lambang verbal,
misal tanpa bicara anda menggeleng-gelengkan kepala setelah dimintai pendapat.
c. Kontradiksi
Menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain
terhadap pesan verbal.
d. Komplemen
Melengkapi dan memperkaya pesan nonverbal.
e. Aksentuasi
Menegaskan atau menggarisbawahinya pesan verbal.
Mengapa kita perlu memperhatikan pesan nonverbal :
Menurut
Dale G. Leather dalam bukunya Nonverbal Communication System, (1976 :4-7)
menyebutkan :
a. Faktor
nonverbal menentukan makna komunikasi interpersonal,
b. Perassan
dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan nonverbal daripada verbal,
c. Pesan
nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan,
distorsi, dan kerancuan
d. Pesan
nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk
mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi,
e. Pesan
nonverbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibanding pesan
verbal,
f. Pesan
nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat
Pesan
Kinesik
Merupakan gerak tubuh yang
terdiri dari tiga komponen yakni pesan fasial, pesan gestural, pesan
postural.
Pesan
Fasial
Menggunakan air muka untuk menyampaikan
makna tertentu, mialnya:
kebahagiaan, terkejut, takut, marah, sedih, muak, pengecaman, minat,
takjub, tekad.
Leathers
(1976:33) menyimpulkan penelitian wajah:
a. Wajah
mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan tidak senang, yang
menunjukkan apakah komunikator memandang obyek penelitiannya baik atau
jelek.
b. Wajah
mengkomunikasikan berminat atau tidak pada lingkungan atau orang lain.
c. Wajah
mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam suatu situasi.
d. Wajah
mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataannya
sendiri.
e. Wajah
barang kali mengkomunikasikan adanya atau kurangnya pengertian.
Pesan
Gesture
Menunjukkan gerakan sebagian anggota
badan seperti tangan, mata untuk mengkomunikasikan berbagai arti atau makna.
Galloway,
mengklasifikasikan pesan gestural untuk mengungkapkan :
a. Mendorong/membatasi,
b. Menyesuaikan/mempertentangkan,
c. Responsif/tidak
responsif,
d. Perasaan
positif/negatif,
e. Memperhatikan/tidak,
f. Melancarkan/tidak
reseptif,
g. Menyetujui
atau menolak.
Posture juga berkaitan dengan
komunikasi antar status, dimana orang yang statusnya rendah akan kaku dan
tegang. (Mehrabian 1981).
Pesan
Postural
Berkenaan
dengan seluruh anggota badan.
Misal:
postur ABRI berbeda dengan murid.
Mehrabian
menyebutkan tiga makna yang disampaikan postur :
a.
Immediacy : ungkapan
kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu lain.
b.
Power, mengungkapkan
status yang tinggi pada diri komunikator.
c.
Responsiveness, bila
individu bereaksi secara emosional pada lingkungan, secara positif atau negatif.
Pesan
Proksemik
Disampaikan
melalui pengaturan jarak dan ruang.
Edward
T. Hall menyebutkan empat macam jarak ketika berhubungan dengan orang lain
:
a. Akrab,
menggunakan fase dekat dan fase jauh.
Fase dekat antara 0-6 inci, pecinta yang berpeluukan,
Fase jauh antara 6-18 inci,
b. Personal,
dengan fase dekat antara 18-30 inci dan fase jauh antara 30 inci-4 f,
c. Sosial,
dengan fase dekat 4-7 f
dan fase jauh antara 7-12 f,
d. Publik,
dengan fase dekat 12-25 f
dan fase jauh antara 25- atau lebih…. f (feet)
Pesan
pengaturan jarak ii bergantung pada kebudayaan dan norma yang berlaku
disuatu tempat. Pesan proksemik juga diungkapkan dengan pengaturan ruang
obyek dan rancangan interior, status sosial-ekonomi, keterbukan, keakraban.
Pesan Artifaktual
Pesan artifaktual diungkapkan
melalui penampilan, tubuh pakaian,
dan kosmetik, warna pakaian. Menurut Wetmore Cosmetik Studio di Encino
California, untuk mengungkapkan kesehatan dengan base make up yang
meratakan noda kulit, sikap ekspresif dan komunikatif dengan memoles mata,
kehangatan dengan mengatur warna bibir.
Pesan Paralinguistik
Pesan
paralinguistik antar lain nada, kualitas suara volume, kecepatan dan ritme.
Nada menunjukkan banyak jumlah getaran atau gelombang yang dihasilkan oleh
sumber bunyi. Semakin banyak semakin tinggi nadanya.
Kualitas
suara menunjukkan penuh atau tipisnya suara yang mengungkapkan identitas
dan kepribadiannya.
Volume suara menunjukkan tinggi
rendahnya suara, hal ini dapat memunculkan kesan sesuai dengan kondisi dan
situasi. Volume suara halus, lembut, gemulai dapat mengungkapkan rasa
romantis, sayang saling pengertian dan sebagainya
Pesan Sentuhan
dan Oflaksi
Termasuk
pesan nonverbal nonvisual dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit
yang mampu mebedakan emosi yang disampaikan.
Alma
I Smith memberikan macam sentuhan dicurahkan dalam perasaan : tanpa
perhatian (detached), kasih sayang (mothering), takut (fearful), marah,
bercanda.
Bau-bauan
digunakan untuk berkomunikasi secara sadar maupun tak sadar, misal yang
sadar dengan menggunakan parfum, dan yang tidak sadar misalnya karena tegang maka mengeluarkan keringat yang
bau khas.
Rene
Spits (1945) pada anak kecil sampai remaja perlu adanya kontak psikologi
langsung dengan pelukan, emongan,
yang menangkan. Tanpa itu akan terhambat perkembangannya dalam intelektual,
sosial, emosional, dan perkembangan psikologi anak.
Dalam
situasiresmi guna komunikasi non verbal dapat dimunculkan terutama sentuhan
dengan adanya bersalaman itu akan menunjukkan adanya persahabatan.
Sentuhan
memnag cara yang baik dalam menyampaikan pesan tergantung konteknya.
“Communication
and human relationships would be vastly improved if people reached out and
touched others more- with hugs, squeezes of hand, kisses, and pats of the
back “.
Territoriality
Merupakan
karakter perilaku yang diidentifikasi oleh daerah yang merupakan “milik”
atau pagar batas dari personal perilakunya. Misal menyangkut status, orang
berstatus rendah akan berperilaku sesuai dengan status yang ia sandang bila
ia bertemu interaksi dengan status yang lebih tinggi, dan lebih cenderung
untuk berinteraksi dengan yang sama statusnya.
Voice message
Sebenarnya sebagian besar sudah dibahas di depan pada
pesan paralinguistik hanya ditambah mengenai bahasan dari voice message
diantaranya lamanya “break”, intonasi, pola titinada, kecepatan, volume,
disinfluencies voice seperti…..uh,….em…., er…..dsb.
Dalam perkembangan peradaban
manusia, bentuk komunikasi nonverballah yang lebih dulu dikenal dan
dilakukannya daripada komunikasi verbal. Oleh karenanya, dibandingkan
dengan lambang-lambang verbal, lambang-lambang nonverbal lebih bersifat
umum. Artinya, perilaku-perilaku nonverbal yang diperlihatkan banyak
yang mempunyai kesamaan, terutama pada emosi-emosi wajah yang paling
mendasar seperti pada saat marah, jijik/mual, takut, bahagia, sedih dan
terkejut/heran.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar