Kamis, 14 Juni 2012



JENIS PESAN

Pesan verbal dan pesan nonverbal dalam proses komunikasi
Pada setiap kegiatan komunikasi, pesan verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, keduanya secara bersama-sama menciptakan suatu makna.
·         Pesan Verbal
Pesan verbal adalah pesan yang berbentuk lambang-lambang bahasa atau kata-kata baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.

Prinsip dasar :
1. Setiap orang punya makna sendiri;
2. Makna pesan tergantung pada konteksnya;
3. Pesan dipengaruhi oleh budaya;
4. Bahasa selalu memiliki makna denotatif dan konotatif.
Sembilan Prinsip Verbal
            Kesembilan prinsip merupakan esensial dari interksi verbal yang menjelaskan apa, bagaimana dan aspek penting dalam interaksi verbal. Prinsip-prinsip diatas untuk menganalisis interaksi verbal.


            Tokoh-tokohnya : R. Pittenger, C Hochett, John Ranch
Sembilan Prinsip adalah :
1.    Immenent Reference
Bahasa manusia dapat membuat referensi masa lalu atau yang akan datang. Manusia bicara tentang hal-hal yang tidak saat ini dan tidak disini, dengan membuat refernsi pada masa sekarang.
2.    Determinasi
Kata-kata selalu mengkomunikaikan sesuatu dan mempunyai alasan mengapa kata itu digunakan. Dalam situasi interaksional kita mengatakan atau tidak mengatakan. Menurut Watzlawick Jackson dan Bewin dalam bukunya “ Pragmatig of Human Communication.” Orang mustahil tidak mengkomunikasikan sesuatu baik kata maupun diam, konsekuensinya adalah jika menganalisis untuk mempertanyakan alasan suatu kata atau atas kediaman.
3.    Contrast and the working prinsiples of rassonable alternatif.
Ada dua syarat agar sesuatu signal/tanda mampu mengkomunikasikan suatu informasi :
a.    penerima harus tidak secara  pasti mengetahui signal mana yang akan dikomunikasikan .Jawaban ya/tidak tapi alasannya apa.
b.    penerima harus dapat mengenali signal apa yang mereka terima setelah disampaikan.
C A T = ket kucing bukan det kita dapat membedakan antara C dan D
4.    Recurrence/cenderung
Orang cenderung untuk bercerita tentang  dirinya apa yang berarti baginya dengan berbagai cara, bagaimana mereka mempersepsi diri sendiri yang mereka sukai/tidak tentang sesuatu.
5.    Relativity of signal and write
Relatif apakah tanda itu sebagai informasi atau noise. Informasi dapat merupakan signal dalam konteks tertentu, namun juga dapat sebagai noise dalam konteks lain dan bagi orang lain.
Misal : Batuk --------------- noise atau tanda bagi yang mau nyontek.
6.    Reinforcement/packing
Dalam berinteraksi pesan-pesan ditransmisikan secara stimulan berbagai channel melalui mekanisme, tubuh, relasi dengan ruang dan waktu untuk mempersentasikan pesan-pesan kita dalam suatu paket. Verbal didukung non verbal.
7.    Adjustment
Komunikasi dapat terjadi bila peserta mempunyai kesamaan signal. Beda bahasa komunikasi tidak sampai.
8.    Priority
Dalam memahami dan menganalisis pesan verbal kita harus memulai interaksi itu sendiri pada perilaku yang tampak, dengan cara itu kita dapat menghadapi pertanyaan tentang, tujuan, motivasi, proses mental dsb. (tingkah laku)
9.    The Forest and The Trees
Kita melihat seluruh pembicaraan, dan kita dapat memilih makna pembicaraan yang disampaikan.

·         Pesan Nonverbal
Pesan nonverbal adalah pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi yang disampaikan melalui lambang selain kata-kata atau bahasa, yaitu dalam bentuk bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian, kontak mata, ekspresi wajah, gerakan anggota tubuh, waktu, ruang, jarak, penampilan dokumen bisnis, penampilan seseorang, dan lain-lain
Ragam bentuk berdasarkan mediumnya:
1. Body language: gerakan dan bentuk fisik.
2. Facial: ekspresi wajah.
3. Mata: kontak dan fokus.
4. Ruang: Jarak antar pelaku.
5. Artefak: penampilan dan dekorasi.
6. Sentuhan: dominasi dan kedekatan.
7. Paralanguage: pilihan kata dan intonasi
8. Diam komunikasi
9. Pemilihan dan alokasi waktu
10. Aroma dan wewangian

Menurut Randall P. Harrisan, klasifikasi tanda-tanda nonverbal terbagi dalam empat kategori :
a.    Performance Codes : dimana tanda nonberbal muncul dari bodily actions, facial expretions, eye movements, gestures, body posture, facial contact, oflaction,  dan sub kategori khusus dari performance codes adalah paralinguistic phenom seperti sighs (keluh kesah), yawns (menguap), laughter (tertawa), grunts (dengkur) dan sebagainya.
b.    Artifactual Codes : seperti manipulation of dress,  kosmetik (make-up), perlengkapan, obyek seni, simbol status, arsitektur, dan sebagainya.
c.    Mediational Codes : nonverbal muncul dari seleksi, aransemen, penemuan media, contohnya : editor pengatur foto, colour atau hitam putih, produser film memilih close-up atau long shoot, atau dengan menambah sound effect, musik dan sebagainya.
d.    Contextual Codes : tanda non verbal muncul pada waktu dan tempat tertentu dari sistem komunikasi dalam penggunaan atau pengaturan artifaktual code oleh komunikator.



Klasifikasi pesan nonverbal menurut Duncan ada enam jenis :
1.    Kinesik
2.    paralinguistik
3.    proksemik
4.    oflaksi
5.    sensitivitas kulit
6.    artifaktual

Fungsi dari komunikasi (pesan) Nonverbal

Menurut Mark L. Knapp  (1972, : 9-12) menyebutkan fungsi dari pesan nonverbal :
a.    Repetisi
Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal, misal anda sudah bilang setuju tapi disertai anggukan kepala.
b.    Subtitusi
Menggantikan lambang-lambang verbal, misal tanpa bicara anda menggeleng-gelengkan kepala setelah dimintai pendapat.

c.    Kontradiksi
Menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal.
d.    Komplemen
Melengkapi dan memperkaya pesan nonverbal.
e.    Aksentuasi
Menegaskan atau menggarisbawahinya pesan verbal.
Mengapa kita perlu memperhatikan pesan nonverbal :
Menurut Dale G. Leather dalam bukunya Nonverbal Communication System, (1976 :4-7) menyebutkan :
a.    Faktor nonverbal menentukan makna komunikasi interpersonal,
b.    Perassan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan nonverbal daripada verbal,
c.    Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan
d.    Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi,
e.    Pesan nonverbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibanding pesan verbal,
f.     Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat

Pesan Kinesik
            Merupakan gerak tubuh yang terdiri dari tiga komponen yakni pesan fasial, pesan gestural, pesan postural.
Pesan Fasial
Menggunakan air muka untuk menyampaikan makna  tertentu, mialnya: kebahagiaan, terkejut, takut, marah, sedih, muak, pengecaman, minat, takjub, tekad.
Leathers (1976:33) menyimpulkan penelitian wajah:
a.    Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan tidak senang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang obyek penelitiannya baik atau jelek.
b.    Wajah mengkomunikasikan berminat atau tidak pada lingkungan atau orang lain.
c.    Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam suatu situasi.
d.    Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataannya sendiri.
e.    Wajah barang kali mengkomunikasikan adanya atau kurangnya pengertian.

Pesan Gesture
Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti tangan, mata untuk mengkomunikasikan  berbagai arti atau makna.
Galloway, mengklasifikasikan pesan gestural untuk mengungkapkan :
a.    Mendorong/membatasi,
b.    Menyesuaikan/mempertentangkan,
c.    Responsif/tidak responsif,
d.    Perasaan positif/negatif,
e.    Memperhatikan/tidak,
f.     Melancarkan/tidak reseptif,
g.    Menyetujui atau menolak.
Posture juga berkaitan dengan komunikasi antar status, dimana orang yang statusnya rendah akan kaku dan tegang. (Mehrabian 1981).

Pesan Postural
Berkenaan dengan seluruh anggota badan.
Misal: postur ABRI berbeda dengan  murid.
Mehrabian menyebutkan tiga makna yang disampaikan postur :
a.    Immediacy : ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu lain.
b.    Power, mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator.
c.     Responsiveness, bila individu bereaksi secara emosional pada lingkungan, secara positif atau negatif.

Pesan Proksemik
Disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
Edward T. Hall menyebutkan empat macam jarak ketika berhubungan dengan orang lain :
a.    Akrab, menggunakan fase dekat dan fase jauh.
Fase dekat antara 0-6 inci, pecinta yang berpeluukan, Fase jauh antara 6-18 inci,
b.    Personal, dengan fase dekat antara 18-30 inci dan fase jauh antara 30 inci-4 f,
c.    Sosial, dengan fase dekat 4-7 f dan fase jauh antara 7-12 f,
d.    Publik, dengan fase dekat 12-25 f dan fase jauh antara 25- atau lebih…. f (feet)
Pesan pengaturan jarak ii bergantung pada kebudayaan dan norma yang berlaku disuatu tempat. Pesan proksemik juga diungkapkan dengan pengaturan ruang obyek dan rancangan interior, status sosial-ekonomi, keterbukan, keakraban.

Pesan Artifaktual

            Pesan artifaktual diungkapkan melalui  penampilan, tubuh pakaian, dan kosmetik, warna pakaian. Menurut Wetmore Cosmetik Studio di Encino California, untuk mengungkapkan kesehatan dengan base make up yang meratakan noda kulit, sikap ekspresif dan komunikatif dengan memoles mata, kehangatan dengan mengatur warna bibir.

Pesan Paralinguistik

            Pesan paralinguistik antar lain nada, kualitas suara volume, kecepatan dan ritme. Nada menunjukkan banyak jumlah getaran atau gelombang yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Semakin banyak semakin tinggi nadanya.
Kualitas suara menunjukkan penuh atau tipisnya suara yang mengungkapkan identitas dan kepribadiannya.
            Volume suara menunjukkan tinggi rendahnya suara, hal ini dapat memunculkan kesan sesuai dengan kondisi dan situasi. Volume suara halus, lembut, gemulai dapat mengungkapkan rasa romantis, sayang saling pengertian dan sebagainya

Pesan Sentuhan dan Oflaksi

            Termasuk pesan nonverbal nonvisual dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit yang mampu mebedakan emosi yang disampaikan.
Alma I Smith memberikan macam sentuhan dicurahkan dalam perasaan : tanpa perhatian (detached), kasih sayang (mothering), takut (fearful), marah, bercanda.
Bau-bauan digunakan untuk berkomunikasi secara sadar maupun tak sadar, misal yang sadar dengan menggunakan parfum, dan yang tidak sadar misalnya karena  tegang maka mengeluarkan keringat yang bau khas.
Rene Spits (1945) pada anak kecil sampai remaja perlu adanya kontak psikologi langsung dengan  pelukan, emongan, yang menangkan. Tanpa itu akan terhambat perkembangannya dalam intelektual, sosial, emosional, dan perkembangan psikologi anak.
Dalam situasiresmi guna komunikasi non verbal dapat dimunculkan terutama sentuhan dengan adanya bersalaman itu akan menunjukkan adanya persahabatan.
Sentuhan memnag cara yang baik dalam menyampaikan pesan tergantung konteknya.
“Communication and human relationships would be vastly improved if people reached out and touched others more- with hugs, squeezes of hand, kisses, and pats of the back “.

Territoriality

            Merupakan karakter perilaku yang diidentifikasi oleh daerah yang merupakan “milik” atau pagar batas dari personal perilakunya. Misal menyangkut status, orang berstatus rendah akan berperilaku sesuai dengan status yang ia sandang bila ia bertemu interaksi dengan status yang lebih tinggi, dan lebih cenderung untuk berinteraksi dengan yang sama statusnya.

Voice message
Sebenarnya sebagian besar sudah dibahas di depan pada pesan paralinguistik hanya ditambah mengenai bahasan dari voice message diantaranya lamanya “break”, intonasi, pola titinada, kecepatan, volume, disinfluencies voice seperti…..uh,….em…., er…..dsb.

Dalam perkembangan peradaban manusia, bentuk komunikasi nonverballah yang  lebih dulu dikenal dan dilakukannya daripada komunikasi verbal. Oleh karenanya, dibandingkan dengan lambang-­lambang verbal, lambang-lambang nonverbal lebih bersifat umum. Artinya, perilaku-perilaku nonverbal yang diperlihatkan banyak yang mempunyai kesamaan, terutama pada emosi-emosi wajah yang paling mendasar seperti pada saat marah, jijik/mual, takut, bahagia, sedih dan terkejut/heran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar